One Day One Hadist (169)
Hukum BAB / BAK Membelakangi Kiblat Jika Dibalik Dinding .
١ – حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بِشْرٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ عَمِّهِ وَاسِعِ بْنِ حَبَّانَ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ رَقِيتُ عَلَى بَيْتِ أُخْتِي حَفْصَةَ فَرَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدًا لِحَاجَتِهِ
مُسْتَقْبِلَ الشَّامِ مُسْتَدْبِرَ الْقِبْلَةِ
. Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr al-Abdi telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Umar dari Muhammad bin Yahya bin Hibban dari pamannya
Wasi’ bin Habban dari Ibnu Umar dia berkata, “Saya memanjat rumah
saudariku, Hafshah. Maka saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam duduk untuk buang hajatnya dalam keadaan menghadap Syam dan
membelakangi kiblat.” (HR. Muslim (391) Ahmad (4377)
Penjelasan Dan Faedah Hadist.
1. Ibnu umar menyebutkan bahwa suatu hari beliau datang kerumah
saudaranya yaitu : Hafsah (istri Nabi) kemudian melihat Nabi buang hajat
dgn menghadap ke syam dan membelakangi kiblat.
2. para ulama berselisih pendapat ttg menghadap atau membelakangi kiblat tatkala buang hajat sbb :
*A. Haram mutlak meenghadap / membelakangi kiblat , ini pendapat
menurut sekolompook ulama dgn dalil hadist riwayat abu ayyub al anshari
(odoh kemarin) mujahid, nakha’i, sufyan ast stauriy, pendapat ini
didukung oleh abu hazm (dalam al muhalla) , ibnu taimiyyah dan ibnu
qayyim ( dalam zadul ma’ad dan tahdzibus sunnah), ulama ini berhujjah
dgn dalil2 yg shahih.
*B. Membolehkan secara mutlaq menghadap
kiblat atau membelakang, ini pendapat urwah bin zubair, rabi’ah, dawud
adh dhahiri, mereka berdalil dgn hadist ibnu umar ini .
*C.
Sekelompok ulama seperti imam malik, imam syaf’ii , Ahmad , ishaq mereka
meriwayatakan dr
Abdullah bin umar dan sya’bii berpendapat secara
terperinci sbb :
– haram menghadap / membelakangi kiblat jika buang hajat ditempat terbuka tanpa dinding pembatas .
– Boleh jika ditempat / bangunan yang tertutup oleh tembok / pembatas
Syeikh ali bassam berkata : dan inilah (pendapat ke 3 ) yang benar اِ
نْ شَآ ءَ اللّهُ krn menjaama’ (mengabungkan) beberapa dalail syar’ii yg
shahih dan jelas.
*D. Pendapat ini menguatkan pendapat ke-3
yaitu makruh menghadap/membelakangi kiblat ketika buang hajat dalam
ruangan/bangunan tertutup.
Imam shon’anii mengattakan : dua
hadist ini ( odoh 168 dan 169) seolah-olah bertentangan tsb harus
dijama’ (dijadikan satu) dgn hasil (mengatakan) makruh
menghadap/membelakangi kiblat ketika buang hajat dalam ruangan/bangunan
tertutup, bukan haram waalaupun menyelisihi asal hukum larangan, tetapi
pendapat ini mempunyai dalil yg menunjukkan perbuatan Rasulullah yg
membolehkan buang hajat menghadap/membelakangi kiblat (jika dlm ruangan
tertutup ) inilah pendapat yg benar menurut shon’ani oleh krn itu
hilanglah pertentangan yg terdapatt dalam 2 hadist ini.
Berkata
syeikh Ali bassam : ‘ sebaiknya kita berpaling dr arah kiblat ketika
buang hajaat walaupun dalam ruangann tertutup krn dikhwatirkan
terjerumus dalam larangan tsb.
والله أعلم بالصواب
Dinukilkan
dr :Kitab Taisiril Alam Syarah ‘Umdatul Ahkam karya As Syeikh Abdullah
Alu Bassam , jld 1,Bab dukhulul kholak wal istithobah hadist ke 13 hal :
32-33 Cet. Maktabah Ar Rusdi Riyadh 1420 H)
Oleh : SAS : 287302DE
(Sulaiman Abu Syeikha)
Semoga bermanfaat
أَسْعَدَ اللّهُ مَسَائَ كُمْ وَ لَيْلكم
Semoga Allah menjadikan sore dan malam kalian penuh dengan kebahagiaan
Kategori : One Day One Hadist
Ustadz Sulaiman Abu Syeikha
Sumber : http://abusyeikha.blogspot.com/2014/10/odoh-169-hukum-bab-bak-membelakangi.html