One Dan One Hadist (168)
Larangan BAK / BAB menghadap/Membelakangi Kiblat
٠ – حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَتَيْتُمْ الْغَائِطَ فَلَا
تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا وَلَكِنْ شَرِّقُوا
أَوْ غَرِّبُوا قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَقَدِمْنَا الشَّأْمَ فَوَجَدْنَا
مَرَاحِيضَ بُنِيَتْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ فَنَنْحَرِفُ وَنَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ تَعَالَى وَعَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
أَيُّوبَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
– Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari ‘Atha’ bin Yazid Al
Laitsi dari Abu Ayyub Al Anshari, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Jika kalian mendatangi masuk ke dalam WC, maka
janganlah kalian menghadap ke arah kiblat dan jangan pula
membelakanginya. Tetapi menghadaplah ke timurnya atau ke baratnya.” Abu
Ayyub berkata, “Ketika kami datang ke Syam, kami dapati WC rumah-rumah
di sana dibangun menghadap kiblat. Maka kami alihkan dan kami memohon
ampun kepada Allah Ta’ala.” Dan dari Az Zuhri dari ‘Atha berkata, aku
mendengar Abu Ayyub dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti ini.”
(HR.Bukhari (380) idem: Muslim (388), Abu dawud (8) Tirmidzi (8), Ahmad
(7064,22457) Darimi (662,663))
Faedah Hadist. :
1. Dalam hadist ini Rasulullah memberikann tuntunan, adab dan tataa tertib buang hajat (BAK / BAB)
2. Rasulullah melarang menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang
hajat krn ka’bah adalah kiblaat shalat dan merupakan tempat yg suci dan
mulia, jika terlanjur menghadapnya atau membelakangi segera merubah
posisi agar tidak menghadap / membelakangi ka’bah.
3.
Sesungguhnya perintah dan larangan pembuat syari’at ( Allah dan
RasulNya) itu bersifat umum utk semua umat beliau, ini adalah hukum
asalnya, naamun kadang2 bersifat khusus utk sebagian umatnya seperti
masalah ini dmana Rasulullah memerintahkan ” tetapi menghadaplah ke
timur atau kebarat ” kpd penduduk madinah ataau yg searah dgnnya yg mana
jika menghadap ketimur atau kebarat tidak menghadap kiblat. (Berbeda
utk umat islam diinonesia dan sekitarnya harus menghadap ke utara dan
selatan agar tdk mengahadap kiblat )
4. Hikmah larangan tsb
adalah utk menjaga kemualian dan keagungan ka’bah, keharusan
menghormatinyaa disebutkan dalam hadist yg marfu ;
– “إذا أتى أحدكم البراز فليكرم قبلة اللَه عز وجل ولا يستقبل القبلة”. حديث مرفوع
Jika salah satu diantara kalian hendak buang hajat makahendaklah
memuliakaan kiblat Allah ta’alaaa dan janganlah menghadaap kiblat
5. Yg dimaksud istighfar disini adalah mengucapkan dalam hati bukan dgn
lisan krn dzikir kpd Allah ketika buang hajat / dalam kondisi aauratnya
terbuka adalah dilarang.
والله أعلم بالصواب
Dinukilkan dr
:Taisiril Alam Syarah ‘Umdatul Ahkam karya As Syeikh Abdullah Alu Bassam
, jld 1,Bab dukhulul kholak wal istithobah hadist ke 12 hal : 31-32
Cet. Maktabah Ar Rusdi Riyadh 1420 H)
Oleh : SAS : 287302DE
(Sulaiman Abu Syeikha)
Semoga bermanfaat
أَسْعَدَ اللّهُ مَسَائَ كُمْ وَ لَيْلكم
Semoga Allah menjadikan sore dan malam kalian penuh dengan kebahagiaan
Kategori : One Day One Hadist
Ustadz Sulaiman Abu Syeikha
Sumber : http://abusyeikha.blogspot.com/2014/10/odoh-168-larangan-bak-bab.html