Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim,
وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).
Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala, pasti ingin amalannya diterima Allah Ta’ala dan diampuni dosa-dosanya di akherat.
Maka, janganlah meremehkan amalan meskipun kecil, maka kerjakanlah…
Jika ada orang yang butuh bantuan, maka bantulah…
Jika ada yang butuh pinjaman, maka berikanlah pinjaman..
Jika seseorang yang berhutang belum mampu membayar, maka berikanlah pengunduran waktu pembayarannya…
Jika ada orang yang butuh bantuan tenaga untuk angkat angkat, maka bantulah…
Jika ada yang butuh lobi, bantulah melobikan dengan jabatanmu…
Jika ada orang tua yang butuh diseberangkan jalan, seberangkanlah…
Jika ada hewan yang butuh minum, maka berilah minum…
Jika ada hewan yang sakit, obatilah…
Janganlah anda meninggalkan amalan meskipun kecil,
Karena anda tidak tahu amalan mana yang menjadi sebab Allah Ta’ala mengampuni anda di akherat…
Jika anda tahu suatu kebaikan, segera kerjakan…
Jika ada kesempatan beramal, segeralah beramal…
Mungkin amalan itulah yang menyebabkan Allah Ta’ala mengampuni kita…
Bisa jadi, amalan yang kelihatannya kecil, justru menjadi sebab seseorang diampuni Allah Ta’ala.
Zubaidah rahimahullah Istri khalifah Harun Ar-Rasyid pernah memprakarsai dalam pembuatan tempat mata air untuk minum jamaah haji ketika itu, mata air minum yang panjang ini merupakan sarana sangat bermanfaat bagi jamaah haji, karena ketika itu musim kekeringan, dan banyak jamaah haji yang wafat karena kehausan. Di dalam sejarah terkenal dengan nama “Uyùn Zubaidah”. Namun tatkala beliau meninggal, ada seseorang yang bermimpi dan bertanya kepadanya, “apakah yang diperbuat Allah kepadamu?”
Dia menjawab, “Allah telah mengampuniku”.
Maka ditanyakan kepadanya, apakah karena mata air yang anda buat itu? Tidak, demi Allah, mata air…, apa itu mata air minum? tapi dengan sebab dua rekaat shalat lail yang aku selalu jaga.
Ada seorang dai terkenal berdakwah di jalan Allah, ketika meninggal, ada yang bermimpi bertemu dengannya, lalu bertanya, apa yang Allah perbuat pada anda?
Dia tertawa, Ditanyakan kepadanya, apakah karena sebab jerih payah dakwahmu?
Dia menjawab, dakwahku…?, Sesungguhnya hanyalah dengan sebab beberapa uang real yang aku sedekahkan.
Subhànallàh… Kita tidak tahu amalan apa yang diterima Allah dan menjadi sebab ampunan-Nya..
Kita ingat dengan hadits tentang Seorang pezina diampuni Allah Ta’ala dengan sebab memberi minum anjing yang kehausan.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
“Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim no. 2245).
Marilah berlomba-lomba dalam berbuat baik, meskipun kecil atau ringan, bisa jadi dengan sebab amalan kecil itu, Allah Ta’ala mengampuni kita. Wallaahu a’lam.
______________
Sumber: https://bimbingansyariah.com/